KUALA LUMPUR (tvtogel) – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi menelan kekecewaan pahit setelah banding yang diajukan terkait skandal naturalisasi ditolak sepenuhnya oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Keputusan final ini memicu reaksi keras dari tokoh kunci sepak bola Malaysia, Tunku Ismail Idris Ibni Sultan Ibrahim (TMJ), yang menjabat sebagai Putra Mahkota Johor dan pemilik klub raksasa Johor Darul Ta’zim (JDT).
TMJ, melalui akun media sosial pribadinya, menuding FIFA telah menjatuhkan hukuman tanpa dasar hukum yang jelas dan mengklaim sanksi tersebut “bermotif politik”.
Hukuman FIFA Tetap Berlaku Penuh
FIFA sebelumnya menjatuhkan sanksi berat kepada FAM karena terbukti melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dokumen kewarganegaraan tujuh pemain naturalisasi. Tujuh pemain tersebut diketahui memalsukan dokumen untuk mengklaim memiliki kakek/nenek berdarah Malaysia, padahal investigasi FIFA menemukan mereka berdarah Spanyol, Brasil, dan Argentina.
Penolakan banding pada Senin (3/11/2025) malam WIB memastikan hukuman tetap berlaku penuh:
- Denda FAM: FAM tetap dikenakan denda sebesar 350 ribu Swiss Franc (setara sekitar Rp 7,3 miliar).
- Sanksi Pemain: Ketujuh pemain naturalisasi dilarang beraktivitas sepak bola selama 12 bulan terhitung sejak 26 September 2025.
Tudingan TMJ: Hukum Keliru dan Motif Politik
TMJ bereaksi dengan sangat keras terhadap penolakan banding ini. Ia mengklaim bahwa FIFA telah menerapkan hukum secara keliru dan bahwa keputusan tersebut dipengaruhi oleh motif di luar aspek disiplin olahraga.
“FIFA terus menghukum para pemain dengan menerapkan hukum secara keliru. Dengan kata lain, sanksi tersebut dijatuhkan tanpa didasarkan pada hukum dan tampaknya bermotif politik, alih-alih hal lain,” tegas TMJ.
Ia juga sempat mempertanyakan mengapa FIFA mau menindaklanjuti laporan yang diduga berasal dari individu non-federasi di Vietnam, bukan dari Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) secara resmi.
Langkah Lanjut: Melawan Hingga CAS
Meskipun banding di FIFA ditolak, TMJ menyatakan tidak akan menyerah. Ia memastikan akan terus mendukung ketujuh pemain dan FAM untuk menempuh jalur hukum selanjutnya.
“Sementara saya memilih untuk berdiri dan mendukung perjuangan para pemain dengan segala cara hingga akhir, yang sekarang akan berada di tangan CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga),” tutup TMJ, menunjukkan bahwa perjuangan melawan sanksi FIFA akan berlanjut ke pengadilan olahraga tertinggi di Lausanne, Swiss.
Keputusan final ini menempatkan sepak bola Malaysia dalam posisi sulit, karena ketujuh pemain inti tersebut dipastikan absen dalam turnamen penting, termasuk kualifikasi Piala Asia 2027.

