pttogel Kehadiran mobil listrik di Indonesia kian ramai, salah satunya dengan masuknya merek otomotif asal Tiongkok, BYD (Build Your Dreams). Salah satu model andalan mereka yang mencuri perhatian adalah BYD M6, sebuah MPV berkapasitas besar yang dijual dengan harga cukup bersaing. Meski dibekali fitur modern dan tenaga listrik yang ramah lingkungan, setelah satu tahun beredar di pasar Indonesia, mulai muncul sejumlah keluhan dari para pengguna BYD M6.
Berikut adalah rangkuman keluhan yang banyak disuarakan para pemilik BYD M6 di berbagai platform otomotif dan forum diskusi:
1. Jangkauan Baterai Tidak Sesuai Klaim
Salah satu daya tarik utama mobil listrik adalah efisiensi dan jangkauan baterai yang panjang. BYD M6 diklaim mampu menempuh jarak hingga 400 km dalam sekali pengisian penuh. Namun, sejumlah pengguna menyebutkan bahwa dalam kondisi nyata, terutama di lalu lintas padat seperti Jakarta, jangkauan maksimal hanya sekitar 250-300 km saja.
“Kalau dipakai di tol sih oke, bisa 350-an km. Tapi kalau dipakai harian dalam kota, jaraknya jauh banget berkurang,” ujar salah satu pemilik BYD M6 di forum otomotif lokal.
2. Layanan Purna Jual Masih Terbatas
Meski BYD sudah mulai memperluas jaringan diler dan servis resminya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, namun banyak pemilik merasa masih kesulitan mendapatkan layanan purna jual yang cepat dan memadai.
Beberapa pengguna mengeluhkan lamanya proses servis, kurangnya stok suku cadang, hingga minimnya teknisi yang benar-benar memahami sistem kendaraan listrik BYD. Hal ini membuat pemilik merasa kurang nyaman dan waswas jika terjadi kerusakan atau kendala mendadak.
3. Masalah Sistem Infotainment dan Software
Keluhan lain yang cukup sering muncul adalah bug atau error pada sistem infotainment BYD M6. Layar sentuh yang lambat merespons, fitur navigasi yang tidak akurat, serta sistem koneksi Bluetooth yang tidak stabil menjadi sorotan pengguna.
“Ada kalanya layar freeze, tidak bisa disentuh. Harus dimatikan dulu baru normal lagi,” ujar seorang pemilik BYD M6 asal Tangerang.
4. Kualitas Interior Dinilai Kurang Premium
Dengan harga mendekati Rp 500 jutaan, beberapa pemilik merasa kualitas material interior BYD M6 masih kalah dibandingkan kompetitor Jepang dan Korea Selatan di kelas yang sama. Banyak bagian dashboard dan panel pintu yang dinilai terasa murah, meski secara desain terlihat modern.
“Kesan pertama oke, tapi setelah beberapa bulan dipakai, materialnya kelihatan cepat aus dan gampang kotor,” kata seorang reviewer di YouTube yang sudah mencoba unit selama 6 bulan.
5. Suspensi Kurang Nyaman di Jalan Bergelombang
Kenyamanan suspensi juga menjadi topik keluhan yang cukup sering disampaikan. Beberapa pemilik mengeluhkan bahwa suspensi BYD M6 terasa keras, terutama saat melewati jalanan bergelombang atau rusak.
“Untuk jalan tol atau permukaan rata masih enak, tapi kalau udah masuk gang atau jalan kampung, getaran terasa banget,” ungkap salah satu pemilik di Bandung.
Harapan dan Tanggapan dari BYD Indonesia
Meski begitu, tak sedikit juga pengguna yang puas dengan performa BYD M6, terutama dalam hal efisiensi bahan bakar (karena tidak perlu beli bensin), akselerasi yang responsif, serta ruang kabin yang luas untuk keluarga.
Pihak BYD Indonesia pun mengaku terus berupaya memperbaiki kualitas layanan dan menanggapi keluhan yang masuk. Dalam beberapa bulan terakhir, mereka dilaporkan sedang menambah jumlah bengkel resmi dan mempercepat distribusi suku cadang.
“Kami mendengarkan feedback dari pelanggan dan sedang menyiapkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pengalaman berkendara bersama BYD,” kata perwakilan BYD Indonesia dalam konferensi pers baru-baru ini.
Penutup
Sebagai pendatang baru dalam pasar mobil listrik Indonesia, kehadiran BYD M6 tetap menjadi pilihan menarik bagi masyarakat yang ingin beralih dari mobil berbahan bakar fosil. Namun, sejumlah catatan dari pengguna selama setahun pertama perlu menjadi perhatian serius bagi produsen, agar bisa bersaing lebih kuat dan mendapat kepercayaan yang lebih luas dari konsumen.
Pelanggan pun berharap ke depan, BYD mampu membuktikan bahwa mereka tidak hanya sekadar menjual mobil listrik, tetapi juga memberikan layanan yang prima dan produk yang semakin matang untuk pasar Indonesia.
sumber artikel: www.theawakeningsong.com